Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Pada hari Rabu, 14 Januari 2020, bertempat di Balai Desa telah diadakan MMD atau yang biasa disebut Musyawarah Masyarakat Desa pada Pukul 09.00. Acara ini diadakan sebagai tindak lanjut dari Survey Mawas Diri (SMD) yang diadakan Desa Tempaling bulan Desember kemarin yang difasilitasi oleh TIM 1 KKN UNDIP Desa Tempaling Bersama dengan Petugas Puskesmas Pamotan.
Salah satu hasil yang dibahas adalah tentang masyarakat Desa Tempaling yang merokok sebanyak 67,84%. Padahal jumlah bayi dan anak di Desa Tempaling juga tergolong banyak serta jumlah ibu hamil sebanyak 20 ibu hamil. Oleh karena itu dalam musyawarah disampaikan juga agar bayi dan anak-anak tidak terpapar asap rokok serta agar para suami dapat memberi jarak dengan bayi dan anak-anak apabila memang ingin merokok dianjurkan agar tidak berada di dalam rumah. Selain itu pada tahlilan terdekat akan diadakan sosialisasi terkait dengan rokok.
Hal kedua yang dibahas adalah masih banyak keluarga di Desa Tempaling tidak melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk ). Apabila tidak ditangani sejak dini maka akan menyebabkan DBD secara massal. Solusi yang disepakati saat itu adalah pada bulan Januari, Februari, Oktober, dan November akan diadakan survey jentik serta pemberian ikan pada bak rumah warga. Harapannya dengan survey jentik, masyarakat dapat mengetahui ada tidak nya jentik di bak kamar mandinya dan berbenah demi terhindarnya anggota keluarga dari DBD.
Hal ketiga yang dibahas adalah masih banyaknya rumah warga di Desa Tempaling yang tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah ( SPAL ) dikarenakan kesadaran warga desa akan kebersihan masih rendah. Oleh karena itu kembali diadakan sosialisasi pentingnya penggunaan SPAL. Salah satu aplikasi nyatanya adalah dengan membangun saluran di sekeliling rumah agar air limbah rumah tangga dapat dialirkan menuju sungai. Selain itu dengan dialirkan nya limbah tersebut juga mengurangi pencemaran tanah.
Hal terakhir yang dibahas adalah tanaman obat keluarga atau yang dikenal sebagai TOGA. Masih sedikit keluarga di Desa Tempaling yang memiliki TOGA. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman warga Tempaling akan pentingnya dan keunggulan TOGA dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya sebagai obat tradisional dalam mengobati penyakit. Sehingga akan diadakan sosialisai terkait pentingnya TOGA dengan harapan warga Tempaling akan menanam TOGA di pekarangan rumah dan memanfaatkannya sebagai olahan obat.